FENOMENA KUNJUNGAN WISATAWAN TIMUR TENGAH DAN KONDISI KEPENDUDUKAN DI PUNCAK BOGOR

Authors

  • Septi Nurhayati Puslitbang Kependudukan BKKBN Pusat
  • Darojad Nurjono Agung Puslitbang Kependudukan BKKBN Pusat

DOI:

https://doi.org/10.37306/kkb.v4i1.16

Keywords:

kawin kontrak, dampak sosial, ekonomi, budaya dan kependudukan, contract marriage, social, economic, cultural and population impacts

Abstract

Kehadiran wisatawan timur tengah di puncak bogor membawa dampak sosial, budaya, ekonomi dan kependudukan bagi masyarakat setempat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi kependudukan dan upaya/kebijakan pemerintah daerah setempat yang sudah dilakukan di kawasan Puncak Bogor saat ini seiring semakin banyaknya kunjungan wisatawan timur tengah. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam kepada informan terpilih. Hasil penelitian ini menunjukkan masyarakat menanggung dampak social, ekonomi, budaya dan kesehatan serta kependudukan. Kesempatan kerja informan menjadi nilai positif bagi masyarakat. Aspek budaya dimana makin merebaknya komunitas arab dan bahasa arab menjadi bahasa seharian sehingga mengancam budaya lokal. Aspek sosial masih adanya praktek kawin kontrak dengan wisatawan timur tengah. Dari aspek kependudukan terjadinya kelahiran anak yang orang tuanya beda kewarganegeraan dan perkawinan dan perceraian dianggap hal yang biasa terjadi.

 

The presence of middle eastern tourists at the top of Bogor brings social, economic and population impacts on the local community. The purpose of this study was to determine the condition of the population and the efforts / policies of the local government that have been carried out in the Puncak Bogor area today as more and more Middle Eastern tourists visit. The research method uses a qualitative approach by conducting in-depth interviews with selected informants. The results of this study indicate that the community bears social, economic, cultural and health impacts as well as population. Informant job opportunities become a positive value for the community. Cultural aspects which increasingly spread Arabic and Arabic language into a language all day that threatens local culture. Social aspects of the practice of contract marriages with middle east tourists. From the aspect of population the occurrence of the birth of children whose parents are different citizenship and marriage and divorce are considered normal.
 

References

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana, Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga.

Herartri, Rina, dkk. (2015).Kondisi Kependudukan Indonesia Dalam Menghadapi Bonus Demografi. Jakarta: BKKBN

Kinasih, S. E. (2004). JARINGAN PERDAGANGAN PEREMPUAN MELALUI KAWIN KONTRAK DAN POSISI PEREMPUAN DALAM PANDANGAN HUKUM ADAT, HUKUM AGAMA DAN HUKUM NEGARA (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS AIRLANGGA).

Moertiningsih, Sri dan Omas B Samosir, (2010). Dasar-Dasar Demografi, Jakarta: LDUI

Maripah, Siti Sarah,(2016). "Fenomena kawin Kontrak di kawasan puncak Bogor." SOSIETAS 6.2 (2016).

Nurwijaya, Hartati, (2007). Perkawinan Antar Bangsa: Love and Shock. Jakarta: Restu Agung

Pitana, Gede, dkk, (2005). Sosiologi Pariwisata, Jakarta: Andi

Safitri, Cahya Milia Tirta (2013). Latar belakang kawin kontrak (Studi fenomenologis pada wanita pelaku kawin kontrak di Kabupaten Jepara). Diss. Universitas Negeri Semarang, 2013.

Wicaksono, H. (2012). Kawin Kontrak: Jaringan Sosial Dan Dampak Hukumnya (Studi Kasus Di Jepara (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).

Downloads

Published

31-12-2019