Promosi Kesehatan Reproduksi: Strategi Konvensional hingga Materi Kesehatan Reproduksi Bias Gender?

Authors

  • Reni Pebrianti Universitas Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.37306/kkb.v5i1.33

Abstract

Kajian ini merupakan analisis sistematis terhadap literatur yang membahas mengenai promosi kesehatan reproduksi remaja. Sebanyak 8 studi menggunakan pendekatan kualitatif, 2 studi pendekatan kuantitatif, dan 1 studi mix-methode. Literatur dipilah berdasarkan strategi promosi kesehatan reproduksi pada keluarga, sekolah, instansi pemerintah, dan kelompok atau komunitas sebaya dalam kurun waktu 7 tahun terakhir. Berdasarkan studi-studi literatur diatas dapat disimpulkan bahwa, promosi kesehatan reproduksi dilakukan melalui saluran (1) sekolah, (2) Puskesmas, (3) instansi pemerintah, dan kelompok atau komunitas sebaya. Adapun agen-agen sosialisasi yang berperan adalah (1) guru, (2) tutor sebaya, dan (3) peer education. Kemudian, metode penyampaiannya adalah (1) tatap muka, (2) sosialisasi, (3) pelatihan, dan (4) media komunikasi visual. Ditemukan berdasarkan analisa literatur, bahwa strategi yang digunakan untuk promosi kesehatan reproduksi dinilai masih bersifat konvensional. Selain itu, pada beberapa studi ditemukan wacana kesehatan reproduksi remaja yang bias gender, dikarenakan masih tabunya pembahasan mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas. Studi lainnya memperlihatkan promosi kesehatan reproduksi yang berimbang dengan seksualitas.

Downloads

Published

28-12-2020