HUBUNGAN PENGETAHUAN KESEHATAN REPRODUKSI, KEIKUTSERTAAN REMAJA DALAM PUSAT INFORMASI KONSELING REMAJA (PIK-R) DAN PENGGUNAAN NAPZA DENGAN PERILAKU SEKS PRANIKAH REMAJA DI INDONESIA

(ANALISIS LANJUT SURVEI INDIKATOR RPJMN REMAJA 2015)

Authors

DOI:

https://doi.org/10.37306/kkb.v4i1.6

Keywords:

Seks pranikah, Pengetahuan KRR, NAPZA

Abstract

Remaja mengalami orientasi seksual ditandai dengan rasa ingin tahu dan kebutuhan informasi tentang seks yang meningkat, untuk itu remaja mengadakan eksperimen dalam kehidupan berpacaranseperti berciuman, meraba, meangsang sampai melakukan hubunga seksual pranikah. Remaja yang melakukanperilaku seksual pranikah meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini menganalisis hubungan pegetahuan kesehatan reproduksi, keikutsertaan remaja dalam kegiatan Pusat Informasi Konseling Kesehatan Remaja/Mahasiswa (PIK-R/M), penggunaan NAPZA dengan perilaku seks pranikah di Indonesia tahun 2015. Penenlitian ini menggunanakan data survei indikator kinerja RPJMN Remaja 2015 dengan desain cross sectional dimana sampel pada penelitian sebanyak 42.243 remaja usia 15-24 tahun dan belum menikah. Hasil menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang masa subur (p = 0,01; OR= 0,7; 95%CI= 0,6-0,9), pengetahuan tentang risiko hamil (p= 0,020; OR= 0,8; 95%CI = 0,7 – 0,9), keikutsertaan remaja dalam kegiatan PIK R/M (p= 0,004; OR= 1,5; 95%CI = 1,1 – 2,1) dan penggunaan NAPZA (p= 0,001; OR= 5,6; 95%CI = 4,6 – 6,7) dengan perilaku seksual pranikah remaja di Indonesia. Instansi pemerintah terkait diharapkan lebih gencar memberikan informasi tentang masalah kessehatan remaja terutama pengetahuan tentang masa subur dan risiko kehamilan, serta di harapkan instansi diharapkan melakukan aktivitas pencegahan, pembertantasan dan rehabilitasi terhadap penyalahgunaan NAPZA sehingga perilaku seks pranikah tidak meningkat.

References

Abdullahi, M., & Umar, A. (2013). Consequences of Pre-Marital Sex among the Youth Study of University of Maiduguri. IOSR Journal of Humanities and Social Science )IOSR-JHSS), 10(1), 10-17.

Alter, C. (2015). Exclusive: Millenials More Tolerant of Premarital Sex, But Have Fewer Partners. Retrieved Januari 12, 2018, from http://time.com/3846289/boomers-generatios-millennials-sex-sex-tends-sexual-partners/

BKKBN. (2012). Pedoman Pengelolaan Puat Informasi dan Konseling Remaja dan Mahasiswa (PIK Remaja/Mahasiswa). Jakarta: BKKBN.

BKKBN. (2014). Survei Indikator Kinerja RPJMN Program Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2014. Jakarta: BKKBN

BKKBN. (2015). Rencana Strategis Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Tahun 2015-2019. Jakarta: BKKBN

BKKBN. (2015). Survei Indikator Kinerja Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Program Kependudukan dan Keluarga Berencana . Jakarta: BKKBN.

BKKBN. (2016). Program GenRe Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Reproduksi Remaja. Retrieved May 25, 2018, from https://www.bkkbn.go.id/detailpost/program-genre-tingkatkan-kesdaran-kesehataan-reproduksi-remaja

BKKBN. (2017). BKKBN :Usia Pernikahan Ideal 21-25 Tahun. Retrieved June 17, 2018, from https://www.bkkbn.go.id

BKKBN. (2016). Pengaruh Narkoba di Kalangan Remaja. Retrieved May 20, 2018, from lampung.bnn.go.id

Ditjen PPM dan PL Kemenkes RI. (2010). Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Laporan Triwulan IV tahun 2010. Jakarta: Ditjen PPM dan PL Kemenkes RI

Farid, N. D., Rus, S. C., Dahlui, M., & Al-Sadat, N. (2013). Determinans of Sexual Intercourse Initiation Among Incarcerated Aolescent: A Mixed-Method Study. Singapore Medical Jurnal, 54(2), 695-701

Gennari, P. J. (2013). Adolescent Pregnancy in Developing Countries. International Journal of Childbirth Education, 28, 57.

Gray, N., Peter, A., Ellisa , K., Ellisa , W., & Mick, C. (2013). Improvig Adolscent Reproductive Health in Asia and the Pasific: Do we have a data ? A review of DHS and MICS Surveys in Nine Countries. Asia-Pasific Journal of Public Health/Asia-Pasific Academic Consortium for Public Health, 25, 134-144

Kemenkes. (2017). Inilah Risiko Hamil di Usia Remaja. Jakarta: Biro Komunikasi dan Pelayanan Mayarakat Kementrian Kesehatan RI

Kemenkes. (2018). Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja. Jakarta: Kemenkes

Kusmiran, E. (2011). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Saemba Medika

Llewellyn-Jones, D. (2001). Dasar-Dasar Obstetri & GInekologi (6th ed.). Jakarta: Hipokrates.

Magdalena, M. (2010). Public Relation ala Wimar. Jakarta: PT Gramedia.

Martaadisoebrata, D., Sastrawinata, R. S., & Saifuddin, A. B. (2005). Bunga Rampai Obstetri dan Ginekologi Sosial. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawihardjo

Maryama, F. (2017). Karena remaja Ingin Dimengerti. Retrieved May 25, 2018, from ntb.bkkbn.go.id

Nasution, S. L. (2010). The Effect of Knowledge about Adolescent Reproductive Health on Pre Marital Sexual Behaviour in Indonesia. Retrieved February 28, 2017, from http://widyariset.pusbindiklat.lipi.go.id/index.phpwidyariset/article/download/27/22.

Noroozi, M., Taleghani, F., Merghati-Khoei, E. S., & Gholami, A. (2014). Premarirtal Sexual Relationships: Explanation of the Actions and Functions of Family. Iranian Journal of Nursing and Midwifery and Midwifery Research, 19(4), 423-431

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan (Pertama ed.). Jakarta: Rineka Cipta

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pratiwi, N. L., & Basuki, H. (2011). Hubungan Karakteristik Remaja Terkait Risiko Penularan HIV-AIDS dan Perilaku Seks Tidak Aman di Indonesia. Retrieved Maret 27, 2017, from ejournal.litbang.depkes.go.id

Rusmiati, D., & Hastono, S. P. (2015). Sikap Remaja terhadap Keperawanan dan Perilaku Seksual dalam Berpacaran. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 10(1). Retrieved Maret 2017.

Sarwono, S. W. (2015). Psikologi Remaja.Edisi Revisi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Shiferaw, Y., Alemu, A., Girma, A., Getahu, A., Kassa, A., Gashaw, A., . . . Gelaw , A. (2011). Assesment of Knowledge, Attitude and Risk Behaviors Towards HIV/AIDS and Other Sexual Transmitted Infection Among Preparatory Students of Gondar Town, North West Ethiopia. Department of Medical Laboratory Science, College of Medicine and Health Science, University of Gondar, 505.

Stanford, J. B., & Dunson, D. B. (2017). Effects of Sexual Intercourse Patterns in Time to Pregnancy Studies . American Journal of Epidemiology , 165(9), 1088-1095.

Sucipto, A. (2007). Hubungan Pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja. Skripsi. Semarang: Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

Sunur, G. (2017). Hubungan Narkoba dan Seks Bebas. Retrieved April 18, 2017, from https://www.academia.edu/13723103/Makalah_hubungan_narkoba_an seks_bebas_Grecia_Sunur_Undana

Suryani, Y., Ramani, A., & Wati, D. M. (2015). Preferensi Remaja dalam Mengikuti Keluarga Berencana di Masa Depan (Studi pada Remaja di Kecamatan Kaliwates Kabupaten Jember). Badan Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember.

Sutjiningsih. (2006). Faktor-Faktor yang mempengaruh perilaku seksual pranikah pada remaja. Disertasi. Yogyakarta.

Vasilenko, S. A., Lefkowitz, E. S., & Maggs, J. L. (2012). Short-terms Posutive and Negative Consequences of Sex BAsed on Daiy Reports Among College Students. Journal of Sex Research, 49(6), 558-569.

Downloads

Published

30-07-2019