DETERMINAN PERENCANAAN PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN PADA REMAJA 10-19 TAHUN DI INDONESIA: ANALISIS SKAP KKBPK TAHUN 2019

Authors

  • chairunnisa murniati
  • Mardiana Dwi Puspitasari
  • Sri Lilestina Nasution

DOI:

https://doi.org/10.37306/kkb.v6i2.82

Keywords:

KRR, GenRe, Media, fungsi reproduksi

Abstract

Jumlah absolut perkawinan anak di Indonesia masih merupakan yang tertinggi di dunia. Perkawinan usia anak beresiko pada kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkan. Mengingat faktor resiko dari perkawinan anak dan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia mendorong penelitian ini untuk menggali faktor-faktor yang memungkinkan keberhasilan program Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Penelitian ini menggunakan dataset Survei Kinerja Akuntabilitas Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (SKAP-KKBPK) 2019 Modul Remaja, dengan sampel 34.438 remaja usia 10-19 tahun. Analisa regresi logistik biner dilakukan untuk menentukan faktor-faktor yang memengaruhi perencanaan PUP. Indeks kekayaan tidak berpengaruh secara signifikan dengan rencana PUP pada remaja. Remaja dengan pengetahuan umur sebaiknya wanita melahirkan anak pertama (AOR= 4,930; CI:4,610-5,272) serta remaja yang memiliki pengetahuan umur sebaiknya laki-laki menikah (AOR= 3,145; CI:2,962-3,338) memiliki kecenderungan perencanaan PUP dibanding yang tidak. Selain itu variabel lain yang berpengaruh terhadap perencanaan PUP diantaranya remaja dengan pengetahuan KRR, GenRe berpendidikan menengah dan tinggi, terpapar informasi KRR melalui media, jenis kelamin, terpapar informasi program GenRe melalui media, remaja dari keluarga yang tidak bekerja, mengetahui isu-isu kependudukan, tahu bahwa wanita dapat hamil hanya dengan sekali hubungan seksual, tahu masa subur, memiliki pengetahuan KRR dan bersikap tidak setuju dengan perkawinan dibawah usia 21 tahun, pendidikan kepala keluarga tinggi serta menengah, tinggal di perkotaan, mempunyai sikap tidak setuju dengan perkawinan di bawah 21 tahun serta keluarga yang melaksanakan fungsi reproduksi. Peningkatan pendidikan bagi remaja serta penggunaan media untuk mempromosikan Program KRR dan GenRe dapat mendukung program PUP pada remaja. Selain itu, sikap orang tua yang tidak setuju terhadap perkawinan anak dan berjalannya fungsi reproduksi dalam keluarga dapat membantu remaja untuk merencanakan pendewasaan usia perkawinan.

Downloads

Published

31-12-2021